Komisi Kateketik Keuskupan Purwokerto - Y. Suroso
PENGANTAR
Tugas perutusan dasar Gereja adalah menjadi pelayan Sabda, yakni
mewar-takan dan mewujudkan Injil di tengah-tengah masyarakat dalam
situasi konkretnya. Tugas pelayanan Sabda itu sendiri selalu hidup dan
tinggal dalam dunia dengan se-gala situasinya. Hal demikian berarti
bahwa Gereja ikut ambil bagian untuk mena-ngani masalah-masalah
kehidupan manusia yang merupakan wujud dan bukti pang-gilan sucinya.
Dewasa ini keterlibatan umat dalam melaksanakan pelayanan Sabda Gereja
khususnya melalui karya katekese cukup menggembirakan. Agar pelayanan
mereka dapat lebih berdaya guna bagi pengembangan iman umat, maka upaya
dari para pelayan Sabda untuk memahami hakekat dan peranan katekese
dalam keseluruhan tugas Pastoral Gereja kiranya akan mempunyai arti
penting dan nilai tersendiri dalam upaya itu.
Dengan demikian
pelaksanaan pelayanan Sabda yang dikembangkan akan terlaksana secara
benar, dan mendapat penanganan lebih lanjut secara memadai. Untuk
membantu usaha itu, maka dalam naskah ini pertama-tama akan dikemuka-kan
tentang pengertian katekese dan beberapa peristilahan. Kemudian
berikutnya akan kita kaji bersama tentang katekese dalam tugas pastoral
Gereja. Selanjutnya bagian akhir dari naskah ini dikemukanan tentang
dasar dan isi katekese serta tang-gungjawab dan organisasi karya
katekese. Dari kesemuanya itu diharapkan akan dapat menolong pemahaman
dan usaha kita dalam melaksanakan pelayanan Sabda Gereja secara tepat
dijaman modern ini.
I. PENGERTIAN KATEKESE DAN BEBERAPA PERISTILAHAN
A. Pengertian katekese
Menjadi Kristiani (= Katolik) berarti mengimani pribadi Yesus Kristus
sebagai Juru Selamatnya, yang dihayatinya sebagai panggilan dan
perutusan dari Kristus sendiri. Panggilan dan perutusan Kristus itu,
dasarnya dapat kita temukan dalam Kitab Suci khususnya dalam Perjanjian
Baru yang merupakan ungkapan pengalaman iman Ge-reja perdana. Sejak
semula Tuhan Yesus “memanggil mereka yang dikehendaki-Nya sendiri, dan
menetapkan dua belas orang untuk mengikuti-Nya serta diutus-Nya un-tuk
mewartakan Injil” (Mrk 3:13-19, lih. Mat 10:1-42). Sebelum Yesus naik ke
Surga, Ia mengutus para Rasul ke seluruh dunia, seperti Ia sendiri
telah diutus oleh Bapa (lih. Yoh 20:21).
Perintah Kristus kepada para
Rasul, diantaranya: “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan
kepadamu. Dan ketahuilah Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada
akhir zaman” (Mat 28:19-20). “Pergilah keseluruh dunia, beritakanlah
Injil kepada segala makhluk” (Mrk 16:15). Dari sebab itu, maka
“paguyuban/himpunan orang-orang yang mengimani pribadi Yesus Kristus” (=
Gereja) pada dasarnya mengemban tugas untuk mewartakan iman dan
keselamatan yang telah diterimanya. Dengan kata lain, tugas perutusan
dasar Gereja adalah menjadi pelayan Sabda, yak-ni mewartakan dan
mewujudkan Injil di tengah-tengah masyarakat dalam situasi konkretnya,
sesuai tugas dan panggilan mereka masing-masing.
Dalam melaksanakan tugas perutusan Gereja khususnya melalui bidang
pewar-taan, kita sering menemukan istilah, diantaranya “kateketik.”
Dalam rangka mema-hami pengertian dasar dari salah satu segi pewartaan
Gereja, istilah itu perlu kita kaji terlebih dahulu. Kateketik berasal
dari kata Yunani katechein, bentukan dari kata kat dan echo. Kat berarti
pergi atau meluas, sedangkan echo berarti menggemakan atau menyuarakan
keluar. Jadi katechein berarti tindakan atau kegiatan menggemakan atau
menyuarakan keluar.
Istilah katechein semula digunakan oleh umum, namun lama-kelamaan
diambil alih oleh umat kristen menjadi istilah khusus dalam bidang
pewartaan Gereja. Kata katechein sendiri mengandung dua pengertian.
Pertama, katechein berarti pewartaan yang sedang disampaikan atau
diwartakan. Kedua, katechein berarti ajaran dari para pemimpin. Mengacu
pada dua pengertian itu, dalam Kitab Suci Perjanjian Baru dapat kita
temukan kata “pengajaran”, misalnya: “Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka …… (Kis 2:42). Dan baiklah
dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala sesuatu yang
ada pada-nya dengan orang yang memberikan pengajaran itu” (Gal 6:6).
“Dan setiap hari me-reka (Rasul-rasul) melanjutkan pengajaran mereka di
Bait Allah dan di rumah-rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus
yang adalah Mesias” (Kis 5:42).
Kata katechein selanjutnya menjadi istilah teknis untuk pelbagai aspek
ajaran Gereja. Perkembangan selanjutnya, dalam upaya pewartaan Kabar
Gembira dan pe-nyampaian ajaran Gereja agar dapat terlaksana secara
benar dan efektif, dikem-bangkanlah pemikiran secara sistematis dan
paedagogis (= ilmiah). Pengembangan pemikiran secara ilmiah tentang
upaya pewartaan Gereja itu, kemudian disebut “ka-teketik” sebagai
disiplin ilmu. Sedangkan kegiatan dan prosesnya dalam menyam-paikan
ajaran Gereja ataupun dalam rangka pendidikan iman umat disebut
“kate-kese.” Oleh karena itu maka “katekese dimengerti sebagai
pengajaran, pendalaman, dan pendidikan iman agar seorang Kristen semakin
dewasa dalam iman.”
Dalam anjuran apostolik Catechesi Tradendae, Sri Paus Yohanes Paulus II me-negaskan:
“Katekese ialah pembinaan anak-anak, kaum muda dan orang-orang dewasa
dalam iman, yang khususnya mencakup penyampaian ajaran Kristen, yang
pada umumnya diberikan secara organis dan sistematis, dengan maksud
mengantar para pendengar memasuki kepenuhan hidup Kristen.”
Katekese kenyataannya mengalami perkembangan dari zaman ke zaman. Pada
zaman dan tempat tertentu, katekese memiliki kekhususan serta tekanan
tertentu pula. Walaupun demikian, sejak Gereja perdana hingga sekarang,
lingkup pokok kar-ya katekese adalah tetap yakni dalam pelayanan Sabda
Gereja (Pewartaan = Ke-rygma). Pokok pewartaannya juga tetap yaitu karya
keselamatan Allah yang ter-laksana dalam diri Yesus Kkristus, yang
puncaknya terlaksana dalam wafat dan Ke-bangkitan Kristus pula. Dalam
karya pewartaan yang dilaksanakan oleh Gereja itu, sekaligus terkandung
panggilan luhur bagi para pendengarnya untuk bertobat dan percaya serta
menyerahkan diri kepada Allah yang mengerjakan keselamatan itu.
B. Beberapa peristilahan
Ada pelbagai macam istilah yang berhubungan dengan katekese. Oleh karena
itu beberapa istilah yang sering kita jumpai berikut ini perlu
diketahui agar karya ka-tekese lebih dipahami arti dan maknanya secara
benar.
-
Katekese : Proses kegiatan pengajaran/pendidikan iman Katolik bagi calon permandian atau bagi umat.
-
Kateketik : Pemikiran sistematis dan paedagogis tentang pengajaran dan
pen-didikan iman Gereja Katolik bagi umat manusia dalam situasi
kon-kretnya.
-
Katekumenat : Masa persiapan atau masa pendidikan bagi para calon baptis/per-mandian.
-
Katekumen : Orang yang sedang mempersiapkan melalui pelajaran agama
Ka-tolik untuk menerima Sakramen Baptis/Permandian (calon baptis).
-
Katekismus : Buku pelajaran iman yang dikeluarkan secara resmi oleh
pimpinan Gereja. Ada yang bersifat universal, ada juga yang nasional
bah-kan lokal. Isinya lebih menanamkan paham/pengertian dan kerap
diurutkan dalam bantuk tanya jawab.
-
Katekis : Guru Agama/Pembina iman Katolik atau orang yang atas nama
Gereja melaksanakan pelayanan Sabda Gereja atau mewartakan Sabda Tuhan.
-
Kateket : Sebutan untuk para pakar (orang yang ahli) di bidang kateketik.
Rangkuman
Seperti para murid Yesus yang dipanggil, dihimpun dalam kesatuan
dengan-Nya dan diutus untuk mewartakan Injil, demikian halnya
orang-orang yang mengimani pribadi Yesus Kristus (= Gereja) juga
mendapat panggilan dan perutusan dari-Nya. Mereka mengemban tugas
mewartakan iman dan keselamatan yang diterimanya. Dengan demikian tugas
perutusan dasar Gereja adalah sebagai pelayan Sabda, yakni mewartakan
dan mewujudkan Injil di tengah-tengah masyarakat dalam situasi
kon-kretnya, melalui tugas dan panggilan mereka masing-masing.
Dalam pelaksanaan bidang pewartaan Gereja, istilah “kateketik” sering
kita temui. Kateketik dari kata Yunani katechein yang berarti
menggemakan atau me-nyuarakan keluar. Kata katechein sendiri mengandung
dua pengertian: pewartaan yang sedang disampaikan atau diwartakan, dan
ajaran dari para pemimpin. Dalam rangka upaya pewartaan Kabar Gembira
yang lebih berdaya guna, maka dikembang-kanlah pemikiran secara
sistimatis dan paedagogis (= ilmiah) tentang pengajaran dan pendidikan
iman Gereja Katolik, yang kemudian disebut “kateketik” sebagai disiplin
ilmu. Sedangkan kegiatan dan prosesnya dalam menyampaikan ajaran Gereja
ataupun dalam rangka pendidikan iman umat disebut “katekese.” Lingkup
pokok kar-ya katekese adalah pelayanan Sabda Gereja (Pewartaan =
Kerygma). Sedangkan isi pokok pewartaannya adalah karya keselamatan
Allah yang terlaksana dalam diri Yesus Kristus, yang puncaknya
terlaksana dalam wafat dan kebangkitan Kristus pula. Agar pelaksanaan
karya katekese lebih difahami arti dan maknanya secara benar, maka
istilah-istilah yang berhubungan dengan katekese perlu dipahami dan
diterap-kannya secara tepat.

II. K A T E K E S E DALAM TUGAS PASTORAL GEREJA
A. Karya Pastoral Gereja
Gereja adalah paguyuban atau himpunan Umat Allah yang mengimani pribadi
Yesus Kristus, dalam melanjutkan dan mewujudnyatakan keselamatan Allah
di dunia ini. Dalam mengarungi peziarahan hidupnya, Gereja mengemban
kewajiban untuk mengembangkan kehidupan beriman dan mengembangkan dunia
terus-menerus agar menjadi lingkungan hidup yang layak serta selaras
dengan kehendak Allah. Kedua kewajiban itu nerupakan tugas pastoral
Gereja, yakni dalam usaha mem-bimbing dan mengembangkan iman umat serta
pelayanan atas dunia, bertolak dari situasi konkret umat dan dunia.
Gereja dalam mewujudkan tugas perutusannya melalui